Sekitar separuh pasien stroke mengalami
kesulitan menelan saat di rumahsakit. Kesulitan menelan disebutkan terkait
dengan tingginya kasus kematian dan buruknya outcome pasien stroke, termasuk
tinggi risiko mengalami penumoni, dehidrasi dan malnutrisi.
Penyebab kesulitan menelan (dikenal dengan
istilah disfagia) pada pasien stroke dapat disebabkan beberapa hal,
diantaranya:
- Kelemahan pada tahap oral. Pada pasien dengan kelemahan
atau ganguan koordinasi wajah atau lidahakan menalami kesulitan dalam mengolah makanan
dalam mulut, maupun merubah bentuk makanan.
- Kegagalan penutupan laring yang
akan menyebabkan aspirasi
- Berkurangnya "peristaltik" faring
Ada
beberapa cara mengenali disfagia pada pasien stroke, pertama pada beberapa
kasus stroke batang otak dan stroke bilateral otak. Pada
kedua jenis stroke tersebut, pasien sangat
berisiko mengalami disfagia. Kedua, jika pasien mengalami sesak, batuk atau
perubahan suara setelah makan atau minum, berhati-hatilah terhadap kemungkinan
aspirasi. Dokter neurolog biasanya memeriksa saraf pasien dan refleks muntah
pada pasien. Bila sangat diperlukan, akan dilanjutkan dengan konsultasi untuk
pemeriksaan FEES (Fibreoptic Endoscopic Evaluation of Swallowing).
No comments:
Post a Comment