Tuesday, May 28, 2013

Gangguan menelan pasien stroke

Sekitar separuh pasien stroke mengalami kesulitan menelan saat di rumahsakit. Kesulitan menelan disebutkan terkait dengan tingginya kasus kematian dan buruknya outcome pasien stroke, termasuk tinggi risiko mengalami penumoni, dehidrasi dan malnutrisi.

Penyebab kesulitan menelan (dikenal dengan istilah disfagia) pada pasien stroke dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya:
- Kelemahan pada tahap oral. Pada pasien dengan kelemahan atau ganguan koordinasi wajah atau lidahakan menalami kesulitan dalam mengolah makanan dalam mulut, maupun merubah bentuk makanan.
- Kegagalan penutupan laring yang akan menyebabkan aspirasi
- Berkurangnya "peristaltik" faring

Ada beberapa cara mengenali disfagia pada pasien stroke, pertama pada beberapa kasus stroke batang otak dan stroke bilateral otak. Pada kedua jenis stroke tersebut, pasien sangat berisiko mengalami disfagia. Kedua, jika pasien mengalami sesak, batuk atau perubahan suara setelah makan atau minum, berhati-hatilah terhadap kemungkinan aspirasi. Dokter neurolog biasanya memeriksa saraf pasien dan refleks muntah pada pasien. Bila sangat diperlukan, akan dilanjutkan dengan konsultasi untuk pemeriksaan FEES (Fibreoptic Endoscopic Evaluation of Swallowing).